Jumat, 13 Februari 2009

Leberalisasi dan Kesesatan Berfikir


Liberalisasi dalam segala hal dilakukan oleh manusia-manusia yang mengatasnamakan dirinya sebagai manusia modern. Begitu juga dalam hal pemikiran, liberalisai pemikiran Islam dengan dalih pembaharuan, mulai digencarkan di setiap penjuru dunia dengan alasan Islam telah ketinggalan zaman. Sehingga tidak heran apabila di indonesia yang mengalami masa transsisi menuju modernisasi menjadi lahan subur bagi pembaharu-pembaharu pemikiran Islam. Sehingga wajar bila aliran-aliran sesat yang mengtasnamakan Islam bermunculan dingeri ini, dan menjadi masalah baru bagi dinamika sosial dan kemasyarakatan bangsa ini.

Pernyataan mendiang Nur Cholis Majid dalam tulisan yang berjudul ”Keharusan Pembaruan Pemikiran Islam dan Masalah Integrasi Umat,” pada 3 Januari 1970 silam, mungkin akan membuat kita terbengong.Ungkap Cak Nur;“pembaruan harus dimulai dengan dua tindakan yang saling erat hubungannya, yaitu melepaskan diri dari nilai-nilai tradisional dan mencari nilai-nilai yang berorientasi ke masa depan. Nostalgia, atau orientasi dan kerinduan pada masa lampau yang berlebihan, harus diganti dengan pandangan ke masa depan. Untuk itu diperlukan suatu proses liberalisasi. Proses itu dikenakan terhadap “ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan Islam” yang ada sekarang ini...”. waah... buah fikiran yang sangat spektakuler bukan?

Kawan kawan sekalian tidak usah heran dengan pemikiran-pemikiran yang dianggap spektakuler tersebut. Tetapi kita harus sadar. Karena liberalisasi pemikiran Islam, saat ini sudah menjadi tren. Terutama di lingkungan akademik yang mengkaji masalah-masalah pemikiran Islam, seperti STAIN, IAIN atau universitas lainya yang membuka fakultas agama Islam.

Membenarkan semua agama yang disebut dengan pluralisme, menjadi faham dan sikap yang terpuji dan diperjuangkan oleh para pemikir-pemikir islam yang mengatasnamakan "pembaharu" tersebut. Sehingga wajar saja bila kebebasan berkeyakinan menjadi hal yang penting dan sangat menarik untuk dibahas dalam dialog-dilaog publik saat ini.

Menurut mereka, semua agama itu benar, semuanya mengajarkan kebaikan dan menuju tuhan yang sama meskipun beda agama. Jadi semuanya bebas untuk berkeyakinan dan berpindah-pindah agama karena manusia mempunyai hak untuk memilih keyakinannya sediri dan mereka itu dilindungi oleh undang-undang. Memang betul, Indonesia sudah mengatur dalam pasal 29 UUD 45, berarti jelas! Bahwa setiap warga negara berhak untuk memilih keyakinanya itu. Lagian, dalam Al Quran kan juga menegaskan, laaiqrahafiddiin. Jadi, orang mau beragama dan berkeyakinan apa saja kan bebas, terserah dari orangnya tersebut. Yang penting, kan tidak mengganggu orang lain dan selalu mengajarkan kebaikan. Itulah argumentasi pemikir-pemikir liberal tersebut.

Seperti yang diungkapkan oleh Ulil Absar; Semua agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran. Jadi, Islam bukan yang paling benar.” (GATRA, 21 Desember 2002). Ungkapnya lagi pada media yang lain; “Dengan tanpa rasa sungkan dan kikuk, saya mengatakan, semua agama adalah tepat berada pada jalan seperti itu, jalan panjang menuju Yang Mahabenar. Semua agama, dengan demikian, adalah benar, dengan variasi, tingkat dan kadar kedalaman yang berbeda-beda dalam menghayati jalan religiusitas itu. Semua agama ada dalam satu keluarga besar yang sama: yaitu keluarga pencinta jalan menuju kebenaran yang tak pernah ada ujungnya.” (Kompas, 18/11/02). Atau seperti yang di ungkapkan oleh Cak Nur; “Sebagai sebuah pandangan keagamaan, pada dasarnya Islam bersifat inklusif dan merentangkan tafsirannya ke arah yang semakin pluralis. Sebagai contoh, filsafat perenial yang belakangan banyak dibicarakan dalam dialog antar agama di Indonesia merentangkan pandangan pluralis dengan mengatakan bahwa setiap agama sebenarnya merupakan ekspresi keimanan terhadap Tuhan yang sama. Ibarat roda, pusat roda itu adalah Tuhan, dan jari-jari itu adalah jalan dari berbagai Agama… Oleh karena itu ada istilah "Satu Tuhan Banyak Jalan".” (Buku Tiga Agama Satu Tuhan, Mizan, Bandung, 1999, hal. xix.)

Masih banyak tokoh-tokoh yang lain yang mengatakan seperti diatas, bahkan lebih spektakuler dari itu. Misalnya Irshad Manji, seorang muslimah yang menyerukan ijtihad dan menghalalkan sex sesama jenis. Pemikiran itu disambut baik dan dibenarkan oleh pemikir pemikir Islam di Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh dosen pasca sarjana UIN Jakarta, Siti Musdah mulia; “Jika hubungan sejenis atau homo, baik gay atau lesbi sungguh-sungguh menjamin kepada pencapaian-pencapaian tujuan dasar tadi maka hubungan demikian dapat diterima.” (Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, Islam Agama Rahmat bagi Alam Semesta, lihat ulasan Majalah Tabligh, MTDK PP Muhammadiyah Mei. Masiha banyak lagi media dan jurnal-jurnal yang memuat tulisan tulisanya tersebut. Dosen di STAIN Surakarta ada nggak ya?

Wah…wah…wah. Apasih yang sebnarnya dibela oleh mereka? Apakah mereka tidak takut dengan laknat Allah? Tentu kita heran dan bertanya-tanya, seperti yang kami (jalal-penulis) amati ketika menghadiri acara MUNAS KB PII di Mataram bulan juni yang lalu. Saat pak Adian Husaini MA menyampaikan masalah tersebut beliau juga menggeleng-gelengkan kepala begitu juga para pesertannya yang tersentak dan geram dengan fenomena pembaharuan pemikiran Islam tersebut. Fenomena apalagi yaa… yang akaan uncul di era modern ini?

Aliran-aliran "Sesat" Bermunculan

Pada pertengahan tahun 2007, penganut ajaran Lia Eden sempat meresahkan umat muslim di Indonesia. Keyakinannya yang sesat, dimana kerasulan Eden diakui dan dikuti oleh pengikutnya. Mereka juga mengatakan bahwa dirinya sebagai orang Islam. Aduuuh.... Islam menurut siapa? Dalam Al Quran dan Sunah kan sudah jelas bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul yang terakhir, kok muncul nabi lagi?

Yang lebih lucu, ketika salah satu penganut Eden di Indonesia diadili dan di vonis oleh pengadilan, mahkamah agung Republik Indonesia yang bertugas mengadilinya mendapat surat teguran dari Kerajaan Tuhan. Suarat tersebut adalah resmi dari Kerajaan Tuhan (God’s Kingdom), lengkap dengan kop surat dan tanda tangan. Uniknya, surat tersebut ditangani oleh malaikat Jibril yang mempunyai kewenangan dalam Kerajaan Tuhan. Wuuiiih... Malaikat Jibril punya tanda tangan, lucu bukan?

Dalam surat tersebut, yang ditujukan kepada Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Bagir Manan, Jibril (yang menandatangani surat itu) mempertanyakan landasan hukum tentang vonis yang dijatuhkan kepada pengikut ajran Eden itu. Jibril juga mengancam bahwa dia sendiri yang nantinya akan mencabut nyawa Ketua MA RI tersebut. Weeee... tentu kita baru tahu kalau malaikat Jibril beralih tugas menjadi malaikat pencabut nyawa. Naudubillah, itu kan kesesatan yang nyata, kok ada ya... yang mengukuti pemikiran tidak waras seperti itu?

Ternyata tidak hanya penganut Eden, pengikut ajaran Ahmad Mussadek juga menambah daftar baru dari pengikut aliran-aliran sesat yang ada di Indonesia. Yang akhirnya, nabi palsu dan pengikutnya tersebut dibubarkan dan dinyatakan sebagai ajaran yang dilarang di Indonesia. Kini yang masih menjadi kontroversi adalah Ahmadiyah. Sejak Indonesia belum tegak berdiri, Ahmadiyah memang lebih dulu eksis. Di negara-negara lain seperti arab saudi, Malaysia, Brunai Darusalam, Iran dan yang lainya, sudah melarang aktivitas Ahmadiyah tersebut. Kini ahmadiyah berkembang pesat di Indonesia dan berdasarkan data yang di himpun oleh redaksi anggotanya lebih dari 23 ribu orang.

Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakor Pakem) setelah merekomendasikan kepada tiga mentri yang aklirnya keluar Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri yaitu: Menteri Agama Muhammad M Baysuni Jaksa Agung Hendarman Supandji Menteri Dalam Negeri H Mardiyanto tentang Ahmadiyah. Meskipun agak lama dan baru di keluarkan setelah insiden Monas 1 Nuni 2008 terjadi, tetapi ini sudah menjadikan syarakat tenang untuk sementara waktu.

Dari SKB yang sudah ditetapkan tersebut, nampaknya belum ada ketegasan dari pemerintah untuk membubarkan dan melarang adanya jamaah Ahmadiyah di Indonesia. Ismail Yusanto juru bicara HTI mengaku belum puas dengan keputusan tersebut. MUI juga sama dan akan tetap menuntut kepada pemerintah untuk segera membubarkan Ahmadiyah. Begitu juga tokoh-tokoh pergerakan Islam yang lainya, juga menginginkan pembubaran Ahmadiyah segera dilakukan.

Hal sebaliknya dilakukan oleh Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBP) yang membela habis-habisan aliran tersebut. Mereka akan selalu menuntut kepada pemerintah untuk tidak melarang keberadaan Ahmadiyah di Indonesia karena itu melanggar UUD 45.

Mahendra Data selaku Tim Pengacara Muslim mengungkapkan: Alasan para pendukung Ahmadiyah adalah bahwa negara kita ini bukan negara agama, tetapi negara yang menjunjung tinggi kebebasan beragama dan berkeyakinan, tetapi kenapa kok TPM rewel banget menentang kebebasan berkeyakinan dan beragama.

Menurut Mahendra Data dalam situs mta oline.com mengungkapkan, di dalam UUD1945, negara kita berketuhanan YME. Sebagaimana contoh kasus Pornografi, orang telanjang boleh saja selama di dalam kamar mandi. Tetapi kalau sudah keluar dari kamar mandi atau bahkan jalan-jalan ke Mall dengan telanjang, maka itu menjadi masalah. Oleh karena itu, kenapa kami melawan Ahmadiyah? Karena masalah Ahmadiyah itu bukan masalah kebebasan berkeyakinan dan beragama. Kalau dia meyakini tentang ajarannya itu hanya di dalam kamar saja, tidak ada masalah. Tetapi kalau menyampaikan ajarannya ke luar dari kamar, maka itu menjadi masalah. Karena yang diajari adalah orang Islam dan baju yang dipakai adalah baju Islam. Padahal, Islam meyakini bahwa Nabi terakhir adalah Nabi Muhammad.

Beberapa bukti penyimpangan ajaran Ahmadiyah yang ditulis di dalam kitab Tadzkirah diantaranya adalah : Tadzkirah adalah wahyu suci (hal 43), Gulam Ahmad mengatakan: “Tuhan mengajak omong dengan saya”. Gulam Ahmad sama dengan ketauhiddan dan keesaan Allah (Hal.15), Nama Gulam Ahmad itu sempurna, sedangkan nama Allah tidak sempurna. “Wahai Ahmad sempurnalah namamu, sedangkan namaku tidak sempurna. Yang mendustakan Ahmadiyah adalah manusia kotor dan babi-babi.

Lanjut Mahendra Data, bahwa dalam kitab Tadzkirah menyebutkan: Yang mendustakan Mirza Gulam Ahmad adalah kafir, boleh diculik dan dibunuh dengan cara sadis kapan saja dan dimana saja. Maka, ajaran mereka ini menimbulkan permusuhan, kalau dibiarkan kuat sangat membahayakan. Mereka juga sebagai pembohong, karena membohongi negara ini. Yaitu: mereka merubah AD/ART dengan menyatakan bahwa tujuan Ahmadiyah diantaranya adalah: Menghayati dan Mengamalkan Pancasila dan UUD 45. JAI bertujuan mengembangkan agama Islam yaitu ajaran Muhammad berdasarkan Quran dan hadits. Kalau dilihat dari tujuannya memang tidak ada yang salah. Tetapi dalam AD/ART sendiri, tentang keanggotaan menyebutkan bahwa Anggota JAI adalah pria dan wanita yang beriman yang janji setia atau baiat dan meyakini bahwa ajaran Mirza Gulam Ahmad AS adalah benar dan yang berbaiat pula kepada para khalifahnya. Inilah letak kebohongan Ahmadiyah, pola ini adalah pola penyelundupan hokum. Pola inilah yang semakin meyakinkan saya bahwa Ahmadiyah tidak hanya sesat tapi sangat membahayakan, karena itu akan kami lawan secara hukum. Ungkap Ungkap Mahendra Data. Ungkapan Mahendra Data tersebut jelas, bahwa secara hukum Ahmadiyah itu sesat. Dan ajaranya juga sesat, kenapa harus melalui surat peringatan? Kok tidak langsung dibubarkan saja. Apakah masih belum cukup bukti?

Hegemoni Barat

Francis Fukuyama dalam bukunya yang berjudul The End of History and the Last Man menceritakan bahwa Perang Dunia telah usai. Sosialis telah kalah dan dimenagkan oleh neo kapitalisme. Untuk itu, kapitalisme dijadikan sebagi idiologi paling akhir dan paling mutakhir di dunia ini.

Berbeda dengan yang dikatakan oleh Samuel Hantington dam bukunya yang berjudul clash of civilization atau benturan peradaban. Huntington mengatakan bahwa dalam sebuah peradaban pemeran yang memerankan peranaya dalam peradaban itu pasti ada musuhnya atau ada kelompok pemeran kelas dua yang berusaha merebut peranan dalam peradaban tersebut. Contohnya pada saat revolusi industri berjalan dan merubah pandangan masyarakat dari masrakat tradisional menjadi masyarakat modern, kapitalismelah yang memerankan peranan utama dalam peranan di segala bidang dan kaum buruh atau kaum proletar yang termarjinalkan sebagai kaum kelas dua. Dari sinilah muncul gagasan sosialisme yang digarap oleh Karl Marx dan Frederich Angels.

Dari dasar teori tersebut kalau kita berpijak pada Fukuyama maka kapitalisme dan demokrasi lah konsep yang paling mutakhir saat ini. Tetapi apabila kita berpijak pada Huntington, tentu ada musuh yang siap utuk menggulingkan kuasa kapialisme tersebut.

Diakui ataupun tidak, saat ini kapitalismelah yang menjadi idiologi kelas satu di dunia ini. Kapitalisme global sebagai jalan untuk memperkuat kuasanya ditancapkan di setiap negara yang ada di dunia ini dengan jalan apapun.

Teringat dengan perkataan seorang mantan tokoh militer Prabowo Subiyanto; "apabila ingin menghancurkan suatu Negara atau pemerintahan maka hancurkan lumbung panganya" (pidato sambutanya di Mnas KB PII di Mataram). Begitu juga yang dilakukan oleh kapitalisme yang dikomando Amerika Serikat. Usaha yang dilakuakan ialah menghancurkan perekonomian dan menciptakan ketergantungan pada negara adikuasa tersebut. Apabila jalan menciptakan ketergantungan tidak bisa dilakuakn makan jalan invasilah yang akan di tempuh seperti invasi AS kepada Iraq. Itu dari sisi ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar